Setupatok, 15 Agustus 2025 – KKN kelompok 30 Desa Setupatok melaksanakan kegiatan pemasangan plang nama dusun sebagai bentuk upaya peningkatan identitas wilayah dan pelayanan kepada masyarakat. Pemasangan plang ini dilakukan di beberapa titik strategis yang mewakili setiap dusun di Desa Setupatok.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam mengenali batas dan identitas dusun, baik bagi masyarakat desa sendiri maupun bagi tamu atau pendatang yang berkunjung. Dengan adanya plang nama, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi terkait lokasi, serta meningkatkan keteraturan administrasi desa.

Sebanyak 7 dusun di Desa Setu Patok kini telah memiliki plang penanda nama, di antaranya:

1. Dusun Silampit

2. Dusun Situngak

3. Dusun Sibacin 1

4. Dusun Sibacin 2

5. Dusun Karangdawa

6. Dusun Tambak

7. Dusun Sigabus

Proses pemasangan plang ini dilakukan bersama-sama oleh mahasiswa KKN dan warga setempat, sehingga menumbuhkan semangat gotong royong. Antusiasme masyarakat terlihat dari partisipasi mereka dalam membantu memasang tiang, menyiapkan lokasi, hingga memastikan plang berdiri kokoh.

Selain plang nama dusun, mahasiswa KKN 30 juga menggagas pemasangan plang imbauan kebersihan di sejumlah titik rawan sampah. Plang tersebut berisi pesan-pesan sederhana namun tegas, seperti  “Dilarang Membuang Sampah Sembarangan". Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah timbulnya permasalahan sampah di area publik.

Kepala Desa Setupatok menyampaikan bahwa pemasangan plang nama dusun maupun imbauan kebersihan merupakan program kecil yang memiliki manfaat besar bagi pembangunan desa. “Plang nama ini bukan hanya sekadar tanda, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan dan jati diri masyarakat di setiap dusun. Sementara plang kebersihan adalah langkah nyata untuk menumbuhkan kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan desa,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Desa Setupatok berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan dan penguatan identitas wilayah sebagai bagian dari pelayanan publik yang lebih baik dan berkelanjutan. Mahasiswa KKN 30 pun berharap, program sederhana ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam membangun identitas wilayahnya.